BIOGRAFI IMAM SIBAWAIH
Nama lengkap Beliau yaitu ‘Utsman bin Qanbar, Julukan "Sibawaih" yang berarti "30 Macam Keharuman" Merujuk pada penampilan beliau yang rapih dan Tampan pada masa muda nya.
Tempat Asal, di desa Syairaz,daerah Baidho,Persia
Masa Hidup Beliau, Hidup pada tahun 140 H-180 H
Karya Ciptaannya, Al-Ketab,Sebenarnya buku "Al-Ketab" adalah catatan kuliah beliau dengan para gurunya,tapi hasilnya catatan tesebut beliau jadikan buku yang buku tersebut menjadi rujukan tata Bahasa Arab dan Ilmu Nahwu
Profil Pengalaman Hidup, beliau belajar dasar-dasar agama di Kota kelahiran nya,Beliau mempelajari Fiqih dan Ilmu Hadits bersama Guru pertamanya Hammad bin Salmah, bersama beliau juga Imam Sibawaih Melakukan pengembangan ilmu Nahwu nya. Dalam belajar ilmu nahwu, Imam Sibawaih menggunakan dua cara, yaitu menulis apa adanya apa yang dia dengar dan bertanya apa yang belum dipahami lalu ditafsirkan maksudnya, Apa yang ia dengar dianalisis satu persatu sesuai kasusnya. Selain mengandung teori-teori nahwu, di dalam Al Kitab juga mengandung contoh yang diambil dari ayat Al-Qur’an, hadits, dan syair-syair Arab. Usaha Imam Sibawaih yang telah melengkapi rasional bahasa Arab kemudian menjadikan bahasa Arab sebagai ilmu yang perangkatnya relatif lengkap. Dalam waktu yang dikatakan sangat singkat, bahkan untuk ukuran saat ini, Imam Sibawaih telah menuliskan sebuah karya besarnya, yaitu Al Kitab. Beliau seperti merekam secara cermat, teliti, dan lengkap mengenai apa yang dipelajarinya serta menjelaskan apa yang dibutuhkan orang akan kaidah bahasa Arab.
Guru-guru Beliau, Di antara guru-guru Imam Sibawaih yang lain yaitu Al-Akhfasy Al-Akbar Abdul Hamid bin Abdul Majid yang merupakan seorang ahli nahwu dan Ya’qub bin Ishaq bin Zayd bin Abdullah bin Ishaq al Hadromi seorang ahli dalam bidang bahasa Arab. Dengan demikian, guru Imam Sibawaih dari ulama nahwu generasi keempat yaitu Isa bin Umar, al- Akhfasy al-Kabir, Bakar bin Habib al-Sahami, dan Abi Sufyan bin al-Ula’. Sedangkan guru dari generasi kelima yaitu Hammad bin Salmah, al-Khalil, Yunus bin Habib, Yunus bin Ishaq dan Abi Ashim al-Nabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar